VALUE
BASED MARKETING
DOSEN :
Muhammad
Al Faruq Abdullah, MM
OLEH :
Fajar Kurniawan
Muhammad
Zikri
Bagas Imanullah
UNIVERSITAS
MERCU BUANA
MERUYA
SELATAN
JAKARTA
BARAT
2019
Nestlé adalah sebuah perusahaan multinternasional di Vevey,
Swiss yang bergerak dalam bidang makanan minuman. Didirikan pada tahun 1868
oleh Hendry Nestlé. Perusahaan ini menghasilkan makanan nutrisi dan minuman
nutrisi seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan lain-lain. Perusahaan
ini masuk dalam bursa saham SWX Swiss Exchange.
Tujuan kami
Terinspirasi oleh terobosan ilmiah pendiri perusahaan kami, Henri Nestlé, serta dibimbing oleh nilai-nilai perusahaan dan mengedepankan gizi sebagai inti usaha kami, kami menjalin kerja sama dengan para mitra usaha untuk meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat.
Terinspirasi oleh terobosan ilmiah pendiri perusahaan kami, Henri Nestlé, serta dibimbing oleh nilai-nilai perusahaan dan mengedepankan gizi sebagai inti usaha kami, kami menjalin kerja sama dengan para mitra usaha untuk meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masa depan yang lebih sehat.
Sejarah
Perusahaan kami dimulai pada 1866, dengan didirikannya
Anglo-Swiss Condensed Milk Company. Henri Nestlé kemudian menciptakan sebuah
produk makanan terobosan untuk bayi pada 1867, dan pada 1905 perusahaan yang
didirikannya bergabung dengan Anglo-Swiss, untuk membentuk yang sekarang ini
dikenal sebagai Grup Nestlé. Selama periode ini, berbagai daerah berkembang dan
jalur kereta api serta penggunaan kapal uap membantu mengurangi harga
komoditas, memacu perdagangan barang konsumen secara internasional.
Sepasang kakak dan adik dari Amerika, Charles dan George Page, membantu didirikannya Anglo-Swiss Condensed Milk Company. Dengan pasokan susu segar yang berlimpah di Swiss, mereka memanfaatkan pengetahuan yang telah mereka dapatkan di negara asal mereka untuk mendirikan pabrik susu kental manis pertama di Eropa di Cham. Mereka mulai memasok kota-kota industri di Eropa dengan produk bermerek MILKMAID, memasarkannya sebagai alternatif yang lebih aman dan tahan lama dari susu segar.
Produk
Meningkatkan kualitas hidup dan berkontribusi untuk masa
depan yang lebih sehat
AKTUALISASI
Inovasi dan Renovasi
yang Berkesinambungan
Salah satu keunggulan daya saing Nestlé adalah kemanfaatan
produk seiring dengan berkembangnya ilmu dan teknologi, disertai inovasi dan
renovasi melalui proses riset yang dilakukan secara terus-menerus. Tim riset
dan pengembangan produk Nestlé selalu berusaha menciptakan produk berkualitas.
Dalam pengembangan produk, Nestlé menggunakan pendekatan teknis yang disebut
‘60/40+’. Pendekatan ini menekankan produk yang diproduksi harus melalui proses
uji rasa dengan minimum 60% konsumen memilih produk tersebut dibandingkan
produk yang dikeluarkan oleh pesaing terdekat. Di samping itu, produk Nestlé
harus memiliki nilai gizi lebih. Produk yang tidak lulus uji rasa kemudian
diformulasikan kembali hingga berhasil memenuhi konsep ‘60/40+’ tersebut. Kami
mempunyai kebijakan kualitas produk yang diterapkan dengan ketat. Produk dan
jasa kami tidak pernah mengabaikan faktor keamanan pangan, dan selalu mematuhi
peraturan dan perundangan di Negara tempat kami beroperasi serta produk kami
dipasarkan. Dengan kebijakan ini, selama tahun 2010 tidak ada insiden
signifikan yang terjadi terkait dengan masalah kualitas dan keamanan produk.Dalam
pengembangan produk kami mengaplikasikan Nestlé Nutritional Profiling
System untuk memastikan bahwa produk-produk kami memberikan nilai gizi
yang baik untuk konsumen. Salah satunya adalah dengan menetapkan Nutrition
Foundation (NF). NF adalah sebuah kriteria yang ditetapkan dengan
memperhatikan hal-hal yang dianggap penting oleh masyarakat dalam hal kandungan
gizi dan kesehatan. Oleh karenanya baik dalam proses pembuatan maupun konsumsi,
semua aspek produk dipastikan aman dan sehat. Hal-hal tersebut termasuk
kandungan kadar gula, garam, lemak jenuh, lemak trans dan energi. Di tahun
2010, produk-produk Nestlé di Indonesia yang sudah memenuhi NF adalah sebesar
72% dari total penjualan.
PENGHARGAAN
Nestlé meraih penghargaan Indonesia Green Companies tiga tahun berturut-turut
Nestlé meraih penghargaan Indonesia Green Companies tiga tahun berturut-turut
Nestlé Indonesia mendapatkan peringkat kedua dari tujuh
perusahaan peraih predikat Indonesia Green Company 2017. Indonesia Green
Companies diselenggarakan oleh SWA setiap tahun untuk
menyeleksi perusahaan-perusahaan terbaik dalam mengelola bisnis yang ramah
lingkungan. Tahun ini merupakan ketiga kalinya Nestlé Indonesia meraih
penghargaan tersebut secara berturut-turut. Pada awal proses seleksi, sebanyak
100 perusahaan diundang untuk berpartisipasi. Perusahaan yang diundang harus
memiliki peringkat PROPER minimal
Biru atau sudah masuk ke dalam daftar indeks SRI KEHATI.
Penghargaan kemudian diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang mencapai nilai
tertinggi untuk empat kriteria penilaian. Pertama, untuk aspek komitmen CEO, compliance,
konsep dan strategi. Kedua, untuk aspek langkah-langkah pelaksanaan. Ketiga,
aspek keberlanjutan program. Keempat, hasil dan dampak konkret. Nestlé
Indonesia meraih nilai akhir 81,10 dari keempat aspek tersebut. Melalui
berbagai upaya yang dilakukan di pabrik, Nestlé Indonesia berhasil melakukan
efisiensi penggunaan air, efisiensi penggunaan energi, efisiensi emisi serta
pengurangan limbah. "Ini merupakan wujud komitmen kami untuk memastikan
bahwa produk-produk kami diproduksi secara bertanggung jawab," kata Debora
R. Tjandrakusuma, Direktur Legal & Corporate Affairs Nestlé Indonesia.
SOSIAL
Nestlé Indonesia Creating Shared Value Forum 2011
menyediakan suatu kesempatan berwacana bagi para pemangku kepentingan termasuk
pemimpin sektor swasta, pemerintah dan organisasi nonpemerintah, akademisi dan
mahasiswa untuk berbagi pemikiran, pandangan dan gagasan tentang bagaimana
memperkuat kemitraan dalam bidang gizi dan pembangunan pedesaan berkelanjutan.
Saat ini, Penciptaan Manfaat Bersama dilihat sebagai model
yang menantang bagi bisnis untuk memaksimalkan kegiatan utama dan kemitraan
mereka demi kepentingan bersama masyarakat dan para pemegang saham.
Creating Shared Value/Menciptakan Manfaat Bersama (CSV)
merupakan bagian strategi bisnis Nestlé. Kami yakin bahwa untuk mencapai
kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang serta menciptakan manfaat bagi para
pemegang sahamnya, perusahaan harus menciptakan manfaat untuk masyarakat.
Pada 14 Juni 2011 di Jakarta lebih dari 200 perwakilan
bisnis, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat dan akademisi menghadiri Forum
Creating Shared Value (CSV) (Menciptakan Manfaat Bersama) Nestlé Indonesia
Forum 2011 yang bertemakan “Memperkuat Kemitraan untuk Gizi dan
Pembangunan Pedesaaan Yang Berkelanjutan“, dengan tujuan untuk berbagi
pemikiran, pandangan dan gagasan tentang bagaimana memperkuat kemitraan di
antara berbagai pemangku kepentingan di bidang nutrisi dan pembangunan pedesaan
yang berkelanjutan.
Menurut United Nations Partnership for Development Framework
(UNPDF) 2011-2015, sejak 1998 Indonesia telah mengalami perubahan besar dalam
bidang sosial, politik dan ekonomi. Negara telah mencapai kondisi politik dan
makroekonomi yang stabil, membuat kemajuan penting menuju target Pencapaian
Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDG), dan telah mencapai
status sebagai negara berpendapatan menengah (Middle Income Country). Namun,
masih banyak tantangan besar yang dihadapi. Kesenjangan ekonomi dan sosial di
daerah terus berlanjut, tingkat kemiskinan tinggi dan gizi buruk meluas di
provinsi-provinsi terpencil. Cepatnya laju urbanisasi akan menyebabkan sekitar
65% penduduk hidup di daerah perkotaan dalam dekade berikutnya. Hal ini
ditambah dengan perkiraan bahwa 65 juta orang Indonesia akan berumur antara 15
dan 24 pada tahun 2015, menyebabkan pemerintah menghadapi tantangan besar dalam
menyediakan pendidikan, pelayanan kesehatan, jaminan sosial dan ekonomi serta
lapangan pekerjaan untuk masyarakat muda perkotaan.
Nestlé percaya bahwa tantangan-tantangan tersebut tidak bisa
diselesaikan oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat atau bisnis secara
sendiri-sendiri. Diperlukan upaya-upaya terarah dan kemitraan di antara para
pemangku kepentingan untuk menghadapi tantangan-tantangan tersebut dan membantu
pembangunan di Indonesia.
Forum Menciptakan Manfaat Bersama kedua yang diselenggarakan
oleh Nestlé Indonesia ini, menyediakan suatu kesempatan berwacana untuk berbagi
pemikiran, pandangan dan gagasan tentang bagaimana sektor swasta dan pemerintah
dapat menutup kesenjangan di antara kepentingan bisnis dan tujuan pembangunan.
Panel diskusi yang dihadiri oleh perwakilan dari Nestlé, lembaga swadaya
masyarakat, dan pemerintah Indonesia membahas peluang-peluang bagaimana cara
memberikan manfaat yang berarti melalui kemitraan yang berkelanjutan dalam gizi
dan pembangunan pedesaan.
Mark R. Kramer, pakar CSR terkemuka dunia dari Kennedy
School of Government – Harvard University, menjelaskan bahwa saat ini,
Penciptaan Manfaat Bersama dilihat sebagai model yang menantang bagi bisnis
untuk memaksimalkan kegiatan utama dan kemitraan mereka demi kepentingan
bersama masyarakat dan para pemegang saham. "Setiap perusahaan harus
melihat keputusan dan peluang melalui lensa manfaat bersama. Hal tersebut
mendorong adanya pendekatan baru yang menghasilkan inovasi dan pertumbuhan yang
lebih besar bagi perusahaan serta manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,"
jelas Mark R. Kramer. Lebih lanjut ia berkata, "Menciptakan Manfaat
Bersama merupakan strategi bisnis yang terdepan – membuka kesempatan bagi
bisnis untuk tumbuh dan berkembang guna mengatasi masalah sosial. Hal ini akan
menyatukan bisnis, pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dalam melakukan
pendekatan bersama guna mencapai kemajuan sosial dan ekonomi. Sekarang adalah
waktunya bagi Indonesia untuk memajukan daya saing globalnya dengan menggunakan
pendekatan penciptaan manfaat bersama. Nestlé adalah salah satu perusahaan yang
mengerti konsep ini dan telah menerapkannya secara signifikan sehingga
menghasilkan manfaat sosial yang besar."
“Creating Shared Value/Menciptakan Manfaat Bersama (CSV)
merupakan bagian strategi bisnis Nestlé – Kami yakin bahwa untuk mencapai
kesuksesan perusahaan dalam jangka panjang serta menciptakan manfaat bagi para
pemegang sahamnya, perusahaan harus menciptakan manfaat bagi semua pemangku
kepentingan, baik para pemegang saham, karyawan, pemasok bahan baku (termasuk peternak
sapi perah, kopi dan kakao), komunitas di sekitar lokasi usaha kami, konsumen,
pemerintah, maupun masyarakat luas. Dengan mendasarkan diri kepada kepatuhan
terhadap berbagai peraturan perundang-undangan serta praktik bisnis yang
berkelanjutan, CSV adalah cara kami menjalankan bisnis.” ujar Frits van
Dijk, Executive Vice President Nestlé S.A. untuk Asia, Oceania,
Afrika dan Timur Tengah.
Para Panelis dalam bidang Nutrisi menekankan pentingnya
kemitraan di antara para pemangku kepentingan untuk memberikan dampak yang
signifikan dalam menghadapi tantangan-tantangan di bidang gizi di Indonesia.
Frits van Dijk menjelaskan: "Program global Nestlé Healthy Kids adalah
sebuah contoh bagaimana sebuah perusahaan seperti Nestlé dapat berkontribusi
untuk turut mendidik anak-anak mengenai gizi dan kebersihan pribadi. Di
Indonesia, program ini diluncurkan pada pertengahan 2010. Sampai saat ini,
program Nestlé Healthy Kids telah menjangkau 31 sekolah dasar di 12 kota dengan
melibatkan 8.000 siswa dan 400 guru.”
Para Panelis dalam bidang Pembangunan Pedesaan Yang
Berkelanjutan menyimpulkan bahwa kemitraan di bidang pertanian yang
berkelanjutan dapat membantu masyarakat pedesaan keluar dari kemiskinan,
membantu mereka mendapatkan akses ke pendidikan, layanan kesehatan, serta
perbaikan kualitas hidup mereka. Arshad Chaudhry, Presiden Direktur PT
Nestlé Indonesia, mengatakan: "Nestlé berkomitmen terhadap pembangunan
pertanian yang berkelanjutan, khususnya di bidang persusuan, kopi dan kakao
dengan menyediakan bantuan teknis dan keuangan. Di Indonesia, misalnya, kami
bermitra dengan 33.000 peternak sapi perah dan 31 koperasi di Jawa Timur; dan
dengan 10.000 petani kopi di Lampung."
Pada Forum Menciptakan Manfaat Bersama, Nestlé Indonesia
juga meluncurkan Laporan CSV 2011 sebagai bagian dari komitmennya dalam
memonitor dan membangun dampak positif yang diciptakan 3 perusahaan bagi
masyarakat Indonesia. Laporan CSV 2011 menggunakan pedoman pelaporan
berkelanjutan Global Reporting Initiative (GRI).
RASA AMAN
Komitmen menjamin keamanan makanan
Upaya Nestlé untuk selalu selangkah lebih maju
FISIOLOGIS
Minuman
Makanan